Kami berawal dari satu dan satu berawal dari semua
NEW POST

LLA 2009!!

LAPORAN PERJALANAN
Lomba Lintas Alam Bande-Suka, Taman Nasional Meru Betiri 2009


 Minggu, 13 Desember 2009
Hari pertama ini merupakan hari pemberangkatan bagi kami berlima, Sutrisno (-I don’t know-, 2006), Kisam S (Shie_put, 2007), Yuyun (Jaipong, 2008), Bagus K (Rujak, 2009), dan Nizar Aquita (Lam_bee, 2009). Kereta dijadwalkan tiba di stasiun gubeng pukul 14.30 waktu setempat, tapi ya gitu wes.. terlambat ngunuh iku,, biasa, Indonesia.. . .
Di kereta, kami tidak mendapatkan tempat duduk, tetapi Nizar dan Kisam akhirnya mendapatkan surga di perjalanan tsb. Mereka bersyukur atas semua yang telah didapatkan sejauh ini, perasaan itu muncul ketika melihat berbagai kelas kehidupan di atas kereta ini, mulai dari yang paling ”kecil”, hingga mereka-mereka yang merasa ”besar” padahal mereka tak lebih dari penumpang sebuah kereta kelas ekonomi, Sri Tanjung. Bersyukur tapi miris ketika melihat mereka semua. Banyak pelajaran yang bisa di ambil di atas kereta ini.
Kotor!!, ketika si nizar sedang menikmati pelajaran berharga tsb, senior kisam mulai terserang flu. ”Hutching.. hutcing..”. Seberkas ”enzim” keluar dari hidungnya dan... hhheeeaaaaa . . . ”umbelmu ndeng gendeng,, , nggilani suuuw”. Di lain sisi, di atas kereta, tepat di depan nizar dan senior kisam, terdapat beberapa orang, anggap saja ”kumpulan semut”, keadaan disini, kami tidak membawa selembar uangpun, memang ada, tetapi berada di dalam carrier, kalaupun bisa diambil, nominalnya bagaikan samudra hindia.. huhu. Sialnya kumpulan semut tadi, pasti selalu dan selalu membeli barang, makanan, camilan atau apalah yang terlintas di depannya... jangankan me-na-war-kan, permisi saja, tidak ada. Untung kami baik hati dan tidak sombong, kalau sudah marah, beuuuh.. Kami akan membeli semua barang jualan yang ada di atas kereta ini,, huhu. Survival wes..
Sampai di kota jember, kami mendarat di stasiun kalisat yang tidak jauh dari rumah saudara kami, senior jeje. Kami bermalam dan survival di sana. (survival?? Hahaha.. numpang, iya..). FIGHT!!

 Senin, 14 Desember 2009
Pagi yang cerah menyambut kami di kota jember, Technical Meeting LLA 2009 dijadwalkan pukul 09.00, tetapi kami berangkat lebih pagi untuk melakukan registrasi dan daftar ulang. Berangkat pukul 07.00 via taksi, huhuh.. sampai di lokasi sekitar 15-20 menit selanjutnya. Disana masih sepi, hanya terdapat 2 OPA (Organisasi Pecinta Alam), yaitu SILVA GAMA (Fakultas Kehutanan, UGM) dan MAPALA PAHAD. Beberapa menit kemudian, disusul oleh beberapa OPA yang lain, di antaranya HIMACITA, BEKISAR, AKASIA (Fakultas Hukum, UNEJ), HIMAPENA dan HIMAPALA (Fakultas Ekonomi, UNEJ). Registrasi, daftar ulang dan cek kesehatan. Itulah beberapa hal yang kami lakukan disana. Sempat juga kami berkenalan dan sedikit mengobrol dengan anggota OPA yang lain. Kami kira, nama rimba (nama lapangan) kami, tidak berlaku, tetapi sebaliknya, yang ditanyakan justru itu...
Setelah Technical Meeting selesai, kami mendapatkan materi tentang pecinta alam, konservasi dan sumber daya alam, hayati dan ekosistemnya (SDHE). Penjelasan rundown lomba dan acara, sesi tanya jawab dan beberapa diselingi dengan canda dan tawa. Yah.. kami, para pecinta alam, menyebutnya dengan ”standar PA (Pecinta Alam)”. Beberapa menit kemudian, kami semua berangkat menuju camp pertama, pantai bandealit. Perjalanan sangat ekstrem, tetapi itu tidak menyurutkan semangat 17 tim untuk mengikuti LLA ini. Sepanjang perjalanan, kami bisa melihat keindahan hayati alam Indonesia.
Menjelang sore, kami sampai di tempat tujuan. Bongkar muat barang, cek logistik oleh panitia, dan mendirikan tenda serta memasak untuk makan malam. Beberapa jepretan kamera juga tidak ketinggalan, terhitung peran kami sebagai MaDoNa (Mahasiswa Doyan Narsis). Beberapa pemandangan pantai bandealit juga sempat diabadikan. Selain itu, keindahan alam tsb membuat hati kami, semangat kami, lebih berkobar untuk menjelajahi alam indonesia ini.
Malam hari, kami mendapatkan materi flora endemik yang ada di TNMB (Taman Nasional Meru Betiri). Banyak diantaranya merupakan tanaman obat atau yang lebih dikenal dengan farmakologi. Setelah itu, kami diperkenankan istirahat, menyiapkan fisik untuk esok, etape pertama. FIGHT!!
 Selasa, 15 Desember 2009
Tengah malam, kami sedikit terganggu dengan keadaan sekitar. Nyamuk yang berukuran lumayan besar sempat terhitung beberapa kali menggigit kami, terutama Nizar dan senior kisam yang keluar dari tenda akibat kepanasan. Itu sudah biasa, standar PA. Hehe. Ternyata, senior kisam balik dan kembali masuk tenda. Brengseeeg!!
”Salam Lestari...” satu dari penitia meneriakkan itu, ga tau khan?? Kami juga mengalami disconnect pada saat itu.
Waktu menunjukkan pukul 4 pagi waktu setempat. Nizar membangunkan semua saudara untuk persiapan mandi sholat dan sebagainya, karena memang kamar mandi berjumlah dua, jadi nizar sudah berniat untuk bangun lebih awal untuk mempersiapkan diri kami, mendapatkan nomor urut 10 (lagi) tetapi, ternyata nomor itu, sudah terdaftar dan akhirnya kami mendapat nomor urut 4.
Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Setelah membangun dome, melakukan pekerjaan kami sebagai MaDoNa (Mahasiswa Doyan Narsis), tetapi di laut lepas, badai sudah sangat mengerikan. Beberapa detik kemudian, sampailah kepada kami. Hujan deras disertai suara ombak dan gemuruh angin, membuat kami ngeri dan takut. Saudara kami, yuyun (jaipong, 2008) masuk dan mendapat bagian dalam tenda, secara, dia merupakan kaum hawa satu-satunya di dalam tim ini. Basah kuyub, di sisi lain, semua barang belum sempat dimasukkan dan ditata. Yah, keadaan terburuk, kami harus siap! FIGHT!! Bergerak cepat, membangun biovack dan sebagainya. Hujan masih berlanjut, senior kisam terserang flu berat!! Dan masuk tenda (bilang aja pengen PDKT ma jaipong) huhu.
Beberapa teman dari OPA lain juga merasakan hal yang sama, tapi itu standar pecinta alam. Kami menikmati itu semua, kami juga mendapat pelajaran di kesempitan ini. Kesempitan karena tenda yang tidak layak, huhu dan sebagianya. Tetapi perjuangan masih berlanjut. Di tengah-tengah hujan tersebut, kami membuat minuman surga (sereal), maksud hati mendapat minuman hangat, tetapi terlalu panas. Senior kisam bersama senior ino’ keblablasan, terlalu panas, hingga akhirnya lidah mereka mati rasa!!
Dingin, basah, takut, gemetar itulah yang kami rasakan, tapi berpikir demikian tidak menyelesaikan masalah. Semangat bertambah berkobar!! Menjelang shubuh, kami merasakan tenda yang basah (bahkan bisa kami buat sebagai tempat cuci tangan, mengenaskan sekali). Hujan berkurang. Tetapi logistik, sepatu, gelas, baju dan semua barang kami, hampir-hampir basah.
Never Give up!! FIGHT!!

 Rabu, 16 Desember 2009
Setelah packing dan lain sebagainya, mandi (hanya nizar yang mandi, yang lain?? Nehik ciagk!!) kami bersiap untuk melanjutkan lomba, walau memakai pakaian yang sedikit basah. Kami harus melanjutkan perjuangan!! Mendapatkan nomor urut 5 membuat kami packing lebih dini. (sebenarnya 4, tetapi ada salah satu peserta yang minta diajukan, jadi kesepakatan bersama, mundur deh).
Seteleh menunggu giliran beberapa menit, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama OPA yang lain. Panggilan pun tiba, berjalan di tepi pantai dan baru 5menit perjalanan, kami sudah sampai pada pos soal, disini kami ditanya tentang berapa banyak OPA yang lain, nama OPA, dan nama anggota (nama asli / nama rimba). Bagaikan ada petir menyambar kami. Banyak yang tidak bisa kami hafal, hanya beberapa, seperti HIMACITA dsb. Itupun hanya nama OPA, sedangkan nama rimba anggotanya, kami tidak hafal. Setelah itu, perjalanan berlanjut. Di rute kedua ini, yang mendominasi adalah sungai-sungai dan bekas sungai serta jalanan yang lumayan licin bagi kami, lebih pendek daripada rute pertama, tetapi juga lebih ekstrem. Banyak dari kami yang terpeleset. Sodara kami, Bagus alias rujak terhitung beberapa kali terbentur akar panjang dari pohon beringin. Terpeleset dan terperosok, mendaki medan yang sangat licin tidak membuat kami gentar. Itu hanya kami anggap sebagai halusinasi saja. (saja?? Haha).
Akhirnya, sampailah pada pos pertama. Disini kami diberi pertanyaan tentang flora endemik TNMB. Kami disuruh menyebutkan beberapa jenis flora endemik di TNMB ini dan di sekeliling, sudah menunggu beberapa pohon besar yang siap kami amati untuk selanjutnya nama, nama latin, dan lain sebagainya di tulis di lembar jawaban kami. Gampang bukan?? Huhu.. setelah itu, kami melanjutkan perjalanan bersama OPA dengan nomor urut 1, MAHAPENA, FE UNEJ. Jumlah kami total, hanya 9. Itu dikarenakan ada salah satu anggota dari MAHAPENA yang terpaksa dipulangkan karena tidak bisa melanjutkan perjalanan. (Makanya,, harus bener2 kuat, siap, dan FIGHT!!).
Hingga garis akhir, kami finish di urutan ketiga. Di camp masih sepi. Memang dari awal, sudah ada niat untuk ngebut sedikit. Langsung bagi tugas, sementara kaum hawa kami, si jaipong. Mandi. Beuuuhh.. Mendirikan tenda, memasak kopi, sholat, dan sebagainya. Beberapa menit kemudian, disusul oleh OPA yang lain. Keadaan bertambah ramai dan hepi. Biasalah, ini merupakan standar pecinta alam. Sambil melepas lelah, kami berkeliling ke tenda-tenda yang lain untuk sedikit memperkenalkan dan membuka diri. Serta ingin mengetahui OPA yang lain. Kami mendapat beberapa teman yang nantinya di rute ketiga esok, menjadi suatu teman yang membuat kami tertawa.
Menjelang sore hari, sodara kami, Bagus alias rujak ingin mencari kerang di pantai. Yah, kami mendapatkan setengah kresek besar walaupun harus dicari dengan sedikit usaha, kami menyebutnya kerang karang. Bagi yang mau, kerang ini bisa dimakan mentah-mentah yang merupakan salah satu kekayaan kuliner Indonesia. Setelah itu, sempat kami meluangkan waktu untuk mencebur ke pantai yang kebetulan airnya belum pasang, bertemu dengan MAPALA POLIWANGI yang sedang memancing ikan. Kami kembali menuju camp bersama-sama. Memasak kerang, mie, sarden, dan mandi di air terjun.
Malam hari, kami mengunjungi tenda dari MAPALA POLIWANGI untuk menyantap ikan bakar bersama. Sangat lezat, nikmat, dan gurih. Huh.. maksud hati menunggu materi, tetapi ternyata ridak ada. Jadi, kami melanjutkan waktu untuk beristirahat. Tengah malam, tanpa diduga, saudara kami, si rujak alias bagus, muntah-muntah sampai shubuh. Ditanya, ternyata, dia tidak tawar makan kerang mentah, gtu ya di makan ae.. dasar bagus. Di kira sudah tidak muntah lagi, eh setelah istirahat sejenak, langsung muntah dan muntah lagi. Tetapi, walau begitu, dia masih bisa dan sempat membuat kami tertawa, tengah malam ketawa-ketawa se-tenda, buseett.. langsung dengan kagetnya, anak MAPALA POLIWANGI datang ke tenda kami. Mengetahui ada anggota kami yang muntah, hahaha.. dia langsung balik ke asalnya.
Hujan masih turun dengan lebatnya, beberapa saat kemudian, kami tertidur pulas. Sedangkan saudara kami, si rujak bertapa di bawah guyuran hujan. Mengetahui dia seperti itu, kami langsung tertawa terbahak-bahak. Hahahaha.. kasihan.. tapi, mau bagaimana lagi, namanya tidak tawar ya tidak tawar. Tetep semangat. FIGHT!!

 Kamis, 17 Desember 2009
Pagi hari yang cerah. Menyiapkan perjalanan ketiga. Ini merupakan rute tersulit karena menurut kami, merupakan gabungan dari rute pertama dan rute kedua. Lebih pendek dan lebih panas dari rute pertama, serta lebih licin dan ekstrem daripada rute kedua. Tetapi bagaimanapun, kami harus siap dan FIGHT!!
Pagi hari sebelum berangkat. Waktu menunjukkan pukul 05.30. Setelah sholat, mandi dan sebagainya, kami menyiapkan sarapan pagi. Disini kami mengalami perasaan iri hati. Bagaimana tidak?? Yang lain mengalami penipisan logistik sedangkan salah satu OPA dari jember, membawa dan memasak soup serta ikan asin. Beuuuuhhh, baunya, menyengat alas meru betiri. Enak tenaaannn..
Kami mendapatkan nomor giliran ke-sepuluh (lagi). Beberapa saat kemudian, kami sudah melewati jalur yang lumayan ekstrem. Sangat licin dan menanjak ditambah dengan genangan air (karena memang semalam hujan lebat). Kami menjadi lebih semangat, walaupun tenaga kami sudah terkuras di etape pertama dan kedua. Bagi kami, ini merupakan etape ter-ekstrem. FIGHT!!
Di akhir perjalanan, kami sempat menemui kesulitan karena ketika kami keluar dari hutan bambu, tidak ada satupun tanda atau strange line disana. Sempat kami membentuk SAR kecil (huhu..) hingga beberapa ratus meter kemudian, disambut dengan terik panas matahari yang menyengat, kami menemukan tanda itu. Memasuki desa sukamade, langsung bertemu dengan MAPALA POLIWANGI dan kami langsung beranjak ke pos dan menjalani tes kesehatan. Tensi dan menjawab beberapa soal. Akhirnya kami melewati perkebunan yang panas, perkebunan kelapa, jeruk, dan sebagainya dimana medannya persis seperti di etape pertama.
Akhirnya kami sampai di pos terakhir dan langsung cek sampah oleh panitia. Sayangnya, bungkus sozzis kami kurang satu. Ckcckckck.. hingga kami mengumpul dengan OPA yang lain. Beberapa menit kemudian, kami membangun dome di sebuah lapangan dimana terdapat hutan bambu dibelakangnya dan disitulah tempat para monyet-monyet berada. Sempat kami ndredeg, tetapi lama kelamaan terbiasa dengan itu.
Malam tiba, kami mengobrol dengan OPA yang lain sambil menunggu keputusan dan panggilan dari panitia untuk melihat penyu hijau di pantai sukamade. Tetapi sayangnya, beberapa dari kami tertidur. Hanya senior kisam dan yuyun yang melihatnya. Setelah itu, waktu istirahat pun tiba. Tengah malam, terhitung beberapa kali senior kisam mengalami ngelindur, hahaha. Dasar siput!!

 Jumat, 18 Desember 2009
Pagi hari, kami dijadwalkan untuk melepas 1300 ekor anak penyu hijau atau yang kami sebut dengan tukik. Rundown pelepasan dijadwalkan pukul 6 pagi, tetapi ternyata pelaksanaan pukul 8 pagi. Melepaskan 1300 ekor di pantai sukamade. Itu merupakan hal yang amazing bagi kami. Tetapi, beberapa dari mereka sudah mati. Maksud hati membawanya, tetapi tidak boleh oleh petugas TNMB. Biarkan alam menjawabnya, elang jawa siap menyantap hidangan lezat itu. Huhu.. kasian..
Upacara penutupan, dan pulang. Menempuh perjalanan sekitar 7 jam dari pedalaman alas meru betiri, banyuwangi hingga menuju ke kantor balai TNMB di jember. Sangat lelah, tetapi kami masih bisa menikmati indahnya alam Indonesia. Itulah standar pecinta alam.

”Saya mencintai negeri indah ini,
menjaga nafasnya,
menjaga kehormatannya,
sampai saya mati dan menyatu dengan tanahnya”

GENCORPS..... FIGHT!!!!!


Surabaya, 20 Desember 2009
Tim LLA 2009
Green Nursing Corps
Fakultas Keperawatan UNAIR