Kami berawal dari satu dan satu berawal dari semua
NEW POST

INDONESIA


Dua orang bocah berlari di pematang sawah dengan membawa Bendera Merah putih pada pesta bendera di Kadipiro, Solo, Sabtu (14/8). Pesta bendera yang diikuti ratusan siswa tersebut diadakan dalam rangka memperingati serta merayakan hari kemerdekaan RI ke-65. (SM CyberNews / Yoma Times Suryadi)

source : http://suaramerdeka.com

Indonesiaku


..

Satu asa, berbakti, membangun negeri..
Akhir titik darah, abdikan diri, untuk ibu pertiwi..


demi pejuang terdahulu, pahlawan, dan rakyat semua..
demi almamater, tanah air, bangsa dan negara..

hanya untuk negeri-ku, tanah air-ku, bangsa-ku..

dan..
hanya untuk negara-ku..
INDONESIA..


MERDEKA!!!!!
(HUT RI ke-65)


~Qui
Nizar A

HUT Republik Indonesia yang ke-65


Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-65.
Di tahun ini, semoga Indonesia tetap jaya, maju dan berkembang menuju Indonesia emas 2020

World Environment Day

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010

“Many Species. One Planet. One Future”

Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) diperingati pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya sejak PBB mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1977. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan di bawah kordinasi United Nations Environment Programme (UNEP), yang dibentuk PBB sejak 1977.
Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2010 ini, mengangkat tema “Many Species. One Planet. One Future” (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan). Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010, sebagaimana dilansir dari situs resmi UNEP akan dipusatkan di kota Kigali, ibu kota Rwanda, sebuah negara di Afrika Timur.
UNEP berencana menjadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (WED) 2010 sebagai perayaan terbesar dalam merangsang kesadaran publik seluruh dunia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

Many Species. One Planet. One Future (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) merupakan tema yang diangkat dalam Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010.

Tema WED kali ini berhubungan dengan pencanangan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati (International Year of Biodiversity) dengan COP 10 Convention on Biological Diversity (CBD) di Nagoya, Jepang yang berlangsung pada 18-29 Oktober 2010.



Rwanda Tuan Rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010
Gorila Hutan, Spesies yang dilindungi Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010
”Many Species. One Planet. One Future” (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) yang merupakan tema WED 2010 diharapkan mampu mengajak seluruh dunia untuk melestarikan keragaman kehidupan di bumi. Memberikan kesadaran bahwa sebuah dunia tanpa keanekaragaman hayati adalah prospek yang sangat suram. Jutaan orang dan jutaan spesies berbagi bersama dalam satu planet yang sama, dan hanya dengan bersama-sama kita semua bisa menikmati masa depan yang lebih aman dan lebih makmur.

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.


source : Kaskus.us

Hari Bumi Sedunia

Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April , menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan tahun 1970-an. Hari Bumi lahir diprakarsai oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.

Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan Presiden Kennedy ke-11 negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.

Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang Vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.

Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.

Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.

Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.

Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk Hari Bumi yang diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan pada tahun 1970. Hari Bumi lahir atas prakarsa seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.

Dalam rangka memperinganti Hari Bumi, tidak ada salahnya kalau manusia yang ada di bumi ini harus “santun” terhadap alam, bisa juga kelangsungan hidup umat manusia tergantung pada “kesantunan” kita pada alam, kita harus bisa membaca dan memahami isyaratnya. Pemanasan global dan kelangkaan pangan adalah salah satu isyarat bagi manusia agar kita “santun” terhadap alam, merawat bumi dengan cara memberi “nutrisi” pada bumi merupakan salah satu contohnya.



artc. source : http://geo.ugm.ac.id/archives/120
pict source : http://www.google.com
re-posted by : gencorps

Hari Bumi!!


pict source : http://www.facebook.com

For this earth and for our future



Sadarkah kalian akan kebutuhan air?

jika selama ini kalian menganggap bahwa kapasitas air sangat melimpah di muka bumi ini, itu memang benar. Tetapi, jika kita tidak bisa memanfaatkannya, menjaganya dan melestarikannya, janganlah berharap 20 tahun atau 30 tahun atau bahkan 100 tahun mendatang ketika kita mewariskan bumi ini pada generasi baru kita, masih terdapat air jernih, bersih dan segar yang mengalir dari hulu ke hilir..


Let's make this world better and better.
for this earth and for our future.

World water day, march 22th.

posted by : gencorps

Air, anugerah dan bencana

Tahukah anda jika pada tanggal 22 maret adalah hari air sedunia? Kendati tiap tahun diperingati di seluruh dunia, namun kualitas air justru kian buruk. Padahal, kehidupan manusia sehari-hari tak pernah lepas dari air yang sering juga disebut sebagai sumber kehidupan. Namun kini, sungguh sulit mencari air bersih.

Kesulitan mendapat air bersih dialami Mulyadi dan istrinya. Sudah lebih dari 10 tahun silam, Mulyadi dan keluarga biasa menggunakan air tanah untuk minum dan memasak. Namun, saat ini, air yang dipompanya berubah menjadi keruh. Praktis, air tersebut hanya bisa digunakan untuk mencuci.

Kondisi air tanah yang keruh salah satunya disebabkan oleh buruknya kondisi air permukaan seperti sungai. Di Jakarta, sungai telah begitu tercemar oleh sampah dan limbah. Uniknya, sampah yang menggunung atau limbah pabrik yang mencemari air permukaan bagai sudah menjadi pemandangan biasa.

Jika demikian, kualitas air yang dipasok perusahaan air minum pasti juga akan terpengaruh terhadap suplainya. Direktur Pengembangan Air Minum Direktorat Jendral Cipta Karya P.U. M. Zakaria mengakui kualitas air baku sekarang sudah sangat buruk, kendati demikian ia menjamin kualitas air yang diterima pelanggan tetap memenuhi standar.

Hanya satu cara mudah bagi kita semua untuk mengupayakan agar kualitas air tak semakin buruk yaitu dengan tidak membuang sampah ke sungai. Sikap yang sebenarnya sederhana namun kerap tak dipedulikan. Padahal, perbuatan kecil itu sangat membantu demi kelangsungan generasi yang akan datang.(BJK/AYB)

article source : http://berita.liputan6.com/sosbud/201003/268769/Hari.Air.Sedunia.Namun.Kualitas.Air.Memburuk

Hari Air Sedunia, World Water Day

Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, inisiatif peringatan tersebut tercetus pada Sidang Umum PBB ke 47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Jeneiro Brasil. Pada tahun 2008, dijadikan Tahun Sanitasi Internasional, sesuai dengan tema World Water Day yaitu sanitasi.


Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus agar menjadi perhatian bagi warga dunia tentang betapa pentingnya air sebagai sumber kehidupan, Tema-tema tersebut antara lain Air untuk Abad ke-21 untuk tahun 2000, Air untuk Kesehatan (2001), Air untuk Pembangunan (2002), Air untuk Mssa Depan (2003), Air dan Bencana (2004), Air untuk Hidup (2005), Air untuk Budaya (2006), dan tahun 2007 berbicara tentang Kelangkaan Air.

Sanitasi yang baik menjadi sangat penting karena dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit khususnya diare, kematian akibat diare sebanyak 1,8 juta jiwa setiap tahunnya dan penyebab utamanya sanitasi yang buruk dan rendahnya kualitas kesehatan.

Pada tingkat dunia, seperti yang dilaporkan dalam Water Supply & Sanitation Collaborative Council (www.WSSCC.org) sebanyak 2,6 milyar manusia atau 40% penduduk dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan sanitasi dasar.

Sedangkan menurut berita Kompas (5/10/07), 24 juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar, seperti penyediaan air bersih, jauh melebihi negara-negara Asia Tenggara lainnya.


article source : http://ayobangkitindonesiaku.wordpress.com/2008/03/21/hari-air-sedunia-world-water-day/

pict source : http://images.google.co.id

re-posted by : gencorps

BENTUK PARTISIPASI AKTIF MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN DALAM PROSES PELAYANAN PADA MASYARAKAT


loading...

Universitas Airlangga Surabaya mempunyai kegiatan rutin melakukan kegiatan senam dan jalan sehat bersama di lingkungan Kampus C Mulyorejo. Kegiatan tersebut diikuti oleh para pimpinan dan civitas akademika dari seluruh fakultas. Disamping itu juga diundang warga masyarakat di sekitar lingkungan kampus untuk bersama-sama melakukan senam dan jalan sehat bersama. Setelah kegiatan senam dan jalan sehat, panitia juga menyediakan beberapa layanan kepada para peserta, diantaranya adalah layanan pemeriksaan kadar gula darah, donor darah, pijat refleksi dan konsultasi perbankkan.
Pada kegiatan tanggal 21 Februari 2010, mahasiswa Fakultas Keperawatan turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan layanan pemeriksaan kadar gula darah. Pada kesempatan ini Rektor Universitas Airlangga, Prof.Dr.H.Fasich,M.S.,Apt, beserta ibu juga melakukan tes darah yang diikuti oleh beberapa pimpinan dan para peserta lainnya. Jumlah peserta yang datang ke layanan pemeriksaan kadar gula darah sebanyak 150 orang. Inilah bentuk penerapan langsung proses pembelanjaran di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, sejak awal mahasiswa terlibat langsung dalam proses pelayanan pada masyarakat.



FIGHT!!!!!!!

re-posted by GENCORPS

source : http://ners.unair.ac.id/berita.ners.php?id=59

Pendakian Semeru 2010




Anybody wanna join with us??

contact : Locus @ Student Center, Faculty of nursing, Airlangga University
e-mail : gencorps_09@yahoo.com

LLA 2009!!

LAPORAN PERJALANAN
Lomba Lintas Alam Bande-Suka, Taman Nasional Meru Betiri 2009


 Minggu, 13 Desember 2009
Hari pertama ini merupakan hari pemberangkatan bagi kami berlima, Sutrisno (-I don’t know-, 2006), Kisam S (Shie_put, 2007), Yuyun (Jaipong, 2008), Bagus K (Rujak, 2009), dan Nizar Aquita (Lam_bee, 2009). Kereta dijadwalkan tiba di stasiun gubeng pukul 14.30 waktu setempat, tapi ya gitu wes.. terlambat ngunuh iku,, biasa, Indonesia.. . .
Di kereta, kami tidak mendapatkan tempat duduk, tetapi Nizar dan Kisam akhirnya mendapatkan surga di perjalanan tsb. Mereka bersyukur atas semua yang telah didapatkan sejauh ini, perasaan itu muncul ketika melihat berbagai kelas kehidupan di atas kereta ini, mulai dari yang paling ”kecil”, hingga mereka-mereka yang merasa ”besar” padahal mereka tak lebih dari penumpang sebuah kereta kelas ekonomi, Sri Tanjung. Bersyukur tapi miris ketika melihat mereka semua. Banyak pelajaran yang bisa di ambil di atas kereta ini.
Kotor!!, ketika si nizar sedang menikmati pelajaran berharga tsb, senior kisam mulai terserang flu. ”Hutching.. hutcing..”. Seberkas ”enzim” keluar dari hidungnya dan... hhheeeaaaaa . . . ”umbelmu ndeng gendeng,, , nggilani suuuw”. Di lain sisi, di atas kereta, tepat di depan nizar dan senior kisam, terdapat beberapa orang, anggap saja ”kumpulan semut”, keadaan disini, kami tidak membawa selembar uangpun, memang ada, tetapi berada di dalam carrier, kalaupun bisa diambil, nominalnya bagaikan samudra hindia.. huhu. Sialnya kumpulan semut tadi, pasti selalu dan selalu membeli barang, makanan, camilan atau apalah yang terlintas di depannya... jangankan me-na-war-kan, permisi saja, tidak ada. Untung kami baik hati dan tidak sombong, kalau sudah marah, beuuuh.. Kami akan membeli semua barang jualan yang ada di atas kereta ini,, huhu. Survival wes..
Sampai di kota jember, kami mendarat di stasiun kalisat yang tidak jauh dari rumah saudara kami, senior jeje. Kami bermalam dan survival di sana. (survival?? Hahaha.. numpang, iya..). FIGHT!!

 Senin, 14 Desember 2009
Pagi yang cerah menyambut kami di kota jember, Technical Meeting LLA 2009 dijadwalkan pukul 09.00, tetapi kami berangkat lebih pagi untuk melakukan registrasi dan daftar ulang. Berangkat pukul 07.00 via taksi, huhuh.. sampai di lokasi sekitar 15-20 menit selanjutnya. Disana masih sepi, hanya terdapat 2 OPA (Organisasi Pecinta Alam), yaitu SILVA GAMA (Fakultas Kehutanan, UGM) dan MAPALA PAHAD. Beberapa menit kemudian, disusul oleh beberapa OPA yang lain, di antaranya HIMACITA, BEKISAR, AKASIA (Fakultas Hukum, UNEJ), HIMAPENA dan HIMAPALA (Fakultas Ekonomi, UNEJ). Registrasi, daftar ulang dan cek kesehatan. Itulah beberapa hal yang kami lakukan disana. Sempat juga kami berkenalan dan sedikit mengobrol dengan anggota OPA yang lain. Kami kira, nama rimba (nama lapangan) kami, tidak berlaku, tetapi sebaliknya, yang ditanyakan justru itu...
Setelah Technical Meeting selesai, kami mendapatkan materi tentang pecinta alam, konservasi dan sumber daya alam, hayati dan ekosistemnya (SDHE). Penjelasan rundown lomba dan acara, sesi tanya jawab dan beberapa diselingi dengan canda dan tawa. Yah.. kami, para pecinta alam, menyebutnya dengan ”standar PA (Pecinta Alam)”. Beberapa menit kemudian, kami semua berangkat menuju camp pertama, pantai bandealit. Perjalanan sangat ekstrem, tetapi itu tidak menyurutkan semangat 17 tim untuk mengikuti LLA ini. Sepanjang perjalanan, kami bisa melihat keindahan hayati alam Indonesia.
Menjelang sore, kami sampai di tempat tujuan. Bongkar muat barang, cek logistik oleh panitia, dan mendirikan tenda serta memasak untuk makan malam. Beberapa jepretan kamera juga tidak ketinggalan, terhitung peran kami sebagai MaDoNa (Mahasiswa Doyan Narsis). Beberapa pemandangan pantai bandealit juga sempat diabadikan. Selain itu, keindahan alam tsb membuat hati kami, semangat kami, lebih berkobar untuk menjelajahi alam indonesia ini.
Malam hari, kami mendapatkan materi flora endemik yang ada di TNMB (Taman Nasional Meru Betiri). Banyak diantaranya merupakan tanaman obat atau yang lebih dikenal dengan farmakologi. Setelah itu, kami diperkenankan istirahat, menyiapkan fisik untuk esok, etape pertama. FIGHT!!
 Selasa, 15 Desember 2009
Tengah malam, kami sedikit terganggu dengan keadaan sekitar. Nyamuk yang berukuran lumayan besar sempat terhitung beberapa kali menggigit kami, terutama Nizar dan senior kisam yang keluar dari tenda akibat kepanasan. Itu sudah biasa, standar PA. Hehe. Ternyata, senior kisam balik dan kembali masuk tenda. Brengseeeg!!
”Salam Lestari...” satu dari penitia meneriakkan itu, ga tau khan?? Kami juga mengalami disconnect pada saat itu.
Waktu menunjukkan pukul 4 pagi waktu setempat. Nizar membangunkan semua saudara untuk persiapan mandi sholat dan sebagainya, karena memang kamar mandi berjumlah dua, jadi nizar sudah berniat untuk bangun lebih awal untuk mempersiapkan diri kami, mendapatkan nomor urut 10 (lagi) tetapi, ternyata nomor itu, sudah terdaftar dan akhirnya kami mendapat nomor urut 4.
Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Setelah membangun dome, melakukan pekerjaan kami sebagai MaDoNa (Mahasiswa Doyan Narsis), tetapi di laut lepas, badai sudah sangat mengerikan. Beberapa detik kemudian, sampailah kepada kami. Hujan deras disertai suara ombak dan gemuruh angin, membuat kami ngeri dan takut. Saudara kami, yuyun (jaipong, 2008) masuk dan mendapat bagian dalam tenda, secara, dia merupakan kaum hawa satu-satunya di dalam tim ini. Basah kuyub, di sisi lain, semua barang belum sempat dimasukkan dan ditata. Yah, keadaan terburuk, kami harus siap! FIGHT!! Bergerak cepat, membangun biovack dan sebagainya. Hujan masih berlanjut, senior kisam terserang flu berat!! Dan masuk tenda (bilang aja pengen PDKT ma jaipong) huhu.
Beberapa teman dari OPA lain juga merasakan hal yang sama, tapi itu standar pecinta alam. Kami menikmati itu semua, kami juga mendapat pelajaran di kesempitan ini. Kesempitan karena tenda yang tidak layak, huhu dan sebagianya. Tetapi perjuangan masih berlanjut. Di tengah-tengah hujan tersebut, kami membuat minuman surga (sereal), maksud hati mendapat minuman hangat, tetapi terlalu panas. Senior kisam bersama senior ino’ keblablasan, terlalu panas, hingga akhirnya lidah mereka mati rasa!!
Dingin, basah, takut, gemetar itulah yang kami rasakan, tapi berpikir demikian tidak menyelesaikan masalah. Semangat bertambah berkobar!! Menjelang shubuh, kami merasakan tenda yang basah (bahkan bisa kami buat sebagai tempat cuci tangan, mengenaskan sekali). Hujan berkurang. Tetapi logistik, sepatu, gelas, baju dan semua barang kami, hampir-hampir basah.
Never Give up!! FIGHT!!

 Rabu, 16 Desember 2009
Setelah packing dan lain sebagainya, mandi (hanya nizar yang mandi, yang lain?? Nehik ciagk!!) kami bersiap untuk melanjutkan lomba, walau memakai pakaian yang sedikit basah. Kami harus melanjutkan perjuangan!! Mendapatkan nomor urut 5 membuat kami packing lebih dini. (sebenarnya 4, tetapi ada salah satu peserta yang minta diajukan, jadi kesepakatan bersama, mundur deh).
Seteleh menunggu giliran beberapa menit, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama OPA yang lain. Panggilan pun tiba, berjalan di tepi pantai dan baru 5menit perjalanan, kami sudah sampai pada pos soal, disini kami ditanya tentang berapa banyak OPA yang lain, nama OPA, dan nama anggota (nama asli / nama rimba). Bagaikan ada petir menyambar kami. Banyak yang tidak bisa kami hafal, hanya beberapa, seperti HIMACITA dsb. Itupun hanya nama OPA, sedangkan nama rimba anggotanya, kami tidak hafal. Setelah itu, perjalanan berlanjut. Di rute kedua ini, yang mendominasi adalah sungai-sungai dan bekas sungai serta jalanan yang lumayan licin bagi kami, lebih pendek daripada rute pertama, tetapi juga lebih ekstrem. Banyak dari kami yang terpeleset. Sodara kami, Bagus alias rujak terhitung beberapa kali terbentur akar panjang dari pohon beringin. Terpeleset dan terperosok, mendaki medan yang sangat licin tidak membuat kami gentar. Itu hanya kami anggap sebagai halusinasi saja. (saja?? Haha).
Akhirnya, sampailah pada pos pertama. Disini kami diberi pertanyaan tentang flora endemik TNMB. Kami disuruh menyebutkan beberapa jenis flora endemik di TNMB ini dan di sekeliling, sudah menunggu beberapa pohon besar yang siap kami amati untuk selanjutnya nama, nama latin, dan lain sebagainya di tulis di lembar jawaban kami. Gampang bukan?? Huhu.. setelah itu, kami melanjutkan perjalanan bersama OPA dengan nomor urut 1, MAHAPENA, FE UNEJ. Jumlah kami total, hanya 9. Itu dikarenakan ada salah satu anggota dari MAHAPENA yang terpaksa dipulangkan karena tidak bisa melanjutkan perjalanan. (Makanya,, harus bener2 kuat, siap, dan FIGHT!!).
Hingga garis akhir, kami finish di urutan ketiga. Di camp masih sepi. Memang dari awal, sudah ada niat untuk ngebut sedikit. Langsung bagi tugas, sementara kaum hawa kami, si jaipong. Mandi. Beuuuhh.. Mendirikan tenda, memasak kopi, sholat, dan sebagainya. Beberapa menit kemudian, disusul oleh OPA yang lain. Keadaan bertambah ramai dan hepi. Biasalah, ini merupakan standar pecinta alam. Sambil melepas lelah, kami berkeliling ke tenda-tenda yang lain untuk sedikit memperkenalkan dan membuka diri. Serta ingin mengetahui OPA yang lain. Kami mendapat beberapa teman yang nantinya di rute ketiga esok, menjadi suatu teman yang membuat kami tertawa.
Menjelang sore hari, sodara kami, Bagus alias rujak ingin mencari kerang di pantai. Yah, kami mendapatkan setengah kresek besar walaupun harus dicari dengan sedikit usaha, kami menyebutnya kerang karang. Bagi yang mau, kerang ini bisa dimakan mentah-mentah yang merupakan salah satu kekayaan kuliner Indonesia. Setelah itu, sempat kami meluangkan waktu untuk mencebur ke pantai yang kebetulan airnya belum pasang, bertemu dengan MAPALA POLIWANGI yang sedang memancing ikan. Kami kembali menuju camp bersama-sama. Memasak kerang, mie, sarden, dan mandi di air terjun.
Malam hari, kami mengunjungi tenda dari MAPALA POLIWANGI untuk menyantap ikan bakar bersama. Sangat lezat, nikmat, dan gurih. Huh.. maksud hati menunggu materi, tetapi ternyata ridak ada. Jadi, kami melanjutkan waktu untuk beristirahat. Tengah malam, tanpa diduga, saudara kami, si rujak alias bagus, muntah-muntah sampai shubuh. Ditanya, ternyata, dia tidak tawar makan kerang mentah, gtu ya di makan ae.. dasar bagus. Di kira sudah tidak muntah lagi, eh setelah istirahat sejenak, langsung muntah dan muntah lagi. Tetapi, walau begitu, dia masih bisa dan sempat membuat kami tertawa, tengah malam ketawa-ketawa se-tenda, buseett.. langsung dengan kagetnya, anak MAPALA POLIWANGI datang ke tenda kami. Mengetahui ada anggota kami yang muntah, hahaha.. dia langsung balik ke asalnya.
Hujan masih turun dengan lebatnya, beberapa saat kemudian, kami tertidur pulas. Sedangkan saudara kami, si rujak bertapa di bawah guyuran hujan. Mengetahui dia seperti itu, kami langsung tertawa terbahak-bahak. Hahahaha.. kasihan.. tapi, mau bagaimana lagi, namanya tidak tawar ya tidak tawar. Tetep semangat. FIGHT!!

 Kamis, 17 Desember 2009
Pagi hari yang cerah. Menyiapkan perjalanan ketiga. Ini merupakan rute tersulit karena menurut kami, merupakan gabungan dari rute pertama dan rute kedua. Lebih pendek dan lebih panas dari rute pertama, serta lebih licin dan ekstrem daripada rute kedua. Tetapi bagaimanapun, kami harus siap dan FIGHT!!
Pagi hari sebelum berangkat. Waktu menunjukkan pukul 05.30. Setelah sholat, mandi dan sebagainya, kami menyiapkan sarapan pagi. Disini kami mengalami perasaan iri hati. Bagaimana tidak?? Yang lain mengalami penipisan logistik sedangkan salah satu OPA dari jember, membawa dan memasak soup serta ikan asin. Beuuuuhhh, baunya, menyengat alas meru betiri. Enak tenaaannn..
Kami mendapatkan nomor giliran ke-sepuluh (lagi). Beberapa saat kemudian, kami sudah melewati jalur yang lumayan ekstrem. Sangat licin dan menanjak ditambah dengan genangan air (karena memang semalam hujan lebat). Kami menjadi lebih semangat, walaupun tenaga kami sudah terkuras di etape pertama dan kedua. Bagi kami, ini merupakan etape ter-ekstrem. FIGHT!!
Di akhir perjalanan, kami sempat menemui kesulitan karena ketika kami keluar dari hutan bambu, tidak ada satupun tanda atau strange line disana. Sempat kami membentuk SAR kecil (huhu..) hingga beberapa ratus meter kemudian, disambut dengan terik panas matahari yang menyengat, kami menemukan tanda itu. Memasuki desa sukamade, langsung bertemu dengan MAPALA POLIWANGI dan kami langsung beranjak ke pos dan menjalani tes kesehatan. Tensi dan menjawab beberapa soal. Akhirnya kami melewati perkebunan yang panas, perkebunan kelapa, jeruk, dan sebagainya dimana medannya persis seperti di etape pertama.
Akhirnya kami sampai di pos terakhir dan langsung cek sampah oleh panitia. Sayangnya, bungkus sozzis kami kurang satu. Ckcckckck.. hingga kami mengumpul dengan OPA yang lain. Beberapa menit kemudian, kami membangun dome di sebuah lapangan dimana terdapat hutan bambu dibelakangnya dan disitulah tempat para monyet-monyet berada. Sempat kami ndredeg, tetapi lama kelamaan terbiasa dengan itu.
Malam tiba, kami mengobrol dengan OPA yang lain sambil menunggu keputusan dan panggilan dari panitia untuk melihat penyu hijau di pantai sukamade. Tetapi sayangnya, beberapa dari kami tertidur. Hanya senior kisam dan yuyun yang melihatnya. Setelah itu, waktu istirahat pun tiba. Tengah malam, terhitung beberapa kali senior kisam mengalami ngelindur, hahaha. Dasar siput!!

 Jumat, 18 Desember 2009
Pagi hari, kami dijadwalkan untuk melepas 1300 ekor anak penyu hijau atau yang kami sebut dengan tukik. Rundown pelepasan dijadwalkan pukul 6 pagi, tetapi ternyata pelaksanaan pukul 8 pagi. Melepaskan 1300 ekor di pantai sukamade. Itu merupakan hal yang amazing bagi kami. Tetapi, beberapa dari mereka sudah mati. Maksud hati membawanya, tetapi tidak boleh oleh petugas TNMB. Biarkan alam menjawabnya, elang jawa siap menyantap hidangan lezat itu. Huhu.. kasian..
Upacara penutupan, dan pulang. Menempuh perjalanan sekitar 7 jam dari pedalaman alas meru betiri, banyuwangi hingga menuju ke kantor balai TNMB di jember. Sangat lelah, tetapi kami masih bisa menikmati indahnya alam Indonesia. Itulah standar pecinta alam.

”Saya mencintai negeri indah ini,
menjaga nafasnya,
menjaga kehormatannya,
sampai saya mati dan menyatu dengan tanahnya”

GENCORPS..... FIGHT!!!!!


Surabaya, 20 Desember 2009
Tim LLA 2009
Green Nursing Corps
Fakultas Keperawatan UNAIR

PENGURUS GENCorps 2010-2011

Ketua Umum : Cristina Aristia
Sekertaris : Nuril Khamidiyah
Bendahara : Hemilda F. Y

Ketua I ( Internal ) : Anis

1.Div Kaderisasi : Yuyun Diantiningsih
Lingkup : Menentukan dasar-dasar pendidikan, kurikulum, dan menentukan kebijakan pendaftaran anggota baru serta pelatihan-pelatihan bagi anggota Gen Corps selama kepengurusan.

2.Div RT & wirausaha : Dwi Agustina
Lingkup : Mengatur sirkulasi dan perlengkapan dalam Lokus serta usaha penggalian dana kewirausahaan bagi anggota.

Ketua II ( Ekternal ) : Adisti Lutfia

1.Div Penelitian, Pengembangan & Pers : Nizar Aquita
Lingkup : Mengembangan penelitian pengkajian lingkungan dan meliput seluruh kegiatan Gen Corps menjadi berita yang akan ditampilkan dalam Blog, facebook maupun Gen Corner

2.Div Alam Bebas & Fotografi : Kisam Samsuri
Lingkup : Menampung apresiasi dalam bidang kepedulian lingkungan dan ke-pecinta alam-an serta photografi.

3.Div NERS ALERT : Rizky Dwi F
Lingkup : Mengembangkan bantuan berupa home care dan rescue serta penyuluhan2, pendelegasian, studi banding dibidang keperawatan.

Sejarah GENCorps


GENCorps ( GREEN NURSING CORPS ) didirikan dilatarbelakangi oleh keinginan anggota KPLA yang berasal dari Prodi Keperawatan, saat Program Studi Ilmu Keperawatan berubah menjadi sebuah fakultas Keperawatan yang mandiri. Seluruh anggota KPLA FK UNAIR mendukung penuh dengan ide pendirian tersebut.

Maka tanggal 2 Januari 2009 resmi lahirlah Organisasi Mahasiswa yang kami beri nama Green Nursing Corps ( GEN CORPS ) serta terpilih Ery Yannata sebagai Ketua Umum GENCorps Pertama. Anggota GEN Perintis terdiri dari 30 orang. Organisasi ini dilahirkan sebagai upaya untuk meningkatkan peran serta keahlian mahasiswa keperawatan dibidang medis dan alam.