Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010
“Many Species. One Planet. One Future”
Many Species. One Planet. One Future (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) merupakan tema yang diangkat dalam Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010.
Tema WED kali ini berhubungan dengan pencanangan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati (International Year of Biodiversity) dengan COP 10 Convention on Biological Diversity (CBD) di Nagoya, Jepang yang berlangsung pada 18-29 Oktober 2010.
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.
source : Kaskus.us
Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan Presiden Kennedy ke-11 negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.
Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang Vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.
Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.
Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.
Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.
Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk Hari Bumi yang diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan pada tahun 1970. Hari Bumi lahir atas prakarsa seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.
Dalam rangka memperinganti Hari Bumi, tidak ada salahnya kalau manusia yang ada di bumi ini harus “santun” terhadap alam, bisa juga kelangsungan hidup umat manusia tergantung pada “kesantunan” kita pada alam, kita harus bisa membaca dan memahami isyaratnya. Pemanasan global dan kelangkaan pangan adalah salah satu isyarat bagi manusia agar kita “santun” terhadap alam, merawat bumi dengan cara memberi “nutrisi” pada bumi merupakan salah satu contohnya.
Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus agar menjadi perhatian bagi warga dunia tentang betapa pentingnya air sebagai sumber kehidupan, Tema-tema tersebut antara lain Air untuk Abad ke-21 untuk tahun 2000, Air untuk Kesehatan (2001), Air untuk Pembangunan (2002), Air untuk Mssa Depan (2003), Air dan Bencana (2004), Air untuk Hidup (2005), Air untuk Budaya (2006), dan tahun 2007 berbicara tentang Kelangkaan Air.
Sanitasi yang baik menjadi sangat penting karena dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit khususnya diare, kematian akibat diare sebanyak 1,8 juta jiwa setiap tahunnya dan penyebab utamanya sanitasi yang buruk dan rendahnya kualitas kesehatan.
Pada tingkat dunia, seperti yang dilaporkan dalam Water Supply & Sanitation Collaborative Council (www.WSSCC.org) sebanyak 2,6 milyar manusia atau 40% penduduk dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan sanitasi dasar.
Sedangkan menurut berita Kompas (5/10/07), 24 juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar, seperti penyediaan air bersih, jauh melebihi negara-negara Asia Tenggara lainnya.
article source : http://ayobangkitindonesiaku.wordpress.com/2008/03/21/hari-air-sedunia-world-water-day/
pict source : http://images.google.co.id
re-posted by : gencorps
Universitas Airlangga Surabaya mempunyai kegiatan rutin melakukan kegiatan senam dan jalan sehat bersama di lingkungan Kampus C Mulyorejo. Kegiatan tersebut diikuti oleh para pimpinan dan civitas akademika dari seluruh fakultas. Disamping itu juga diundang warga masyarakat di sekitar lingkungan kampus untuk bersama-sama melakukan senam dan jalan sehat bersama. Setelah kegiatan senam dan jalan sehat, panitia juga menyediakan beberapa layanan kepada para peserta, diantaranya adalah layanan pemeriksaan kadar gula darah, donor darah, pijat refleksi dan konsultasi perbankkan.
Pada kegiatan tanggal 21 Februari 2010, mahasiswa Fakultas Keperawatan turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan layanan pemeriksaan kadar gula darah. Pada kesempatan ini Rektor Universitas Airlangga, Prof.Dr.H.Fasich,M.S.,Apt, beserta ibu juga melakukan tes darah yang diikuti oleh beberapa pimpinan dan para peserta lainnya. Jumlah peserta yang datang ke layanan pemeriksaan kadar gula darah sebanyak 150 orang. Inilah bentuk penerapan langsung proses pembelanjaran di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, sejak awal mahasiswa terlibat langsung dalam proses pelayanan pada masyarakat.
FIGHT!!!!!!!
re-posted by GENCORPS
source : http://ners.unair.ac.id/berita.ners.php?id=59